Langsung ke konten utama

Globalisasi Ekonomi dan Koperasi

Tahun 1958 merupakan tahun bersejarah bagi Koperasi di Indonesia, karena pada saat itu, Indonesia resmi menjadi anggota ICA (International Co-operatives Aliances). hal ini merupakan sebuah kehormatan besar bagi bangsa Indonesia khususnya gerakan Koperasi bahwa keberadaan mereka sudah diakui di mata Internasional dan seharusnya menjadi penyemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan usahanya. Namun sayangnya, Gerakan Koperasi di Indonesia hampir menutup mata bahwa mereka adalah bagian dari organisasi perkoperasian dunia.

Globalisasi perekonomian dunia saat ini yang cenderung berpengaruh terhadap perdagangan luar negeri yang bebas memberi kelonggaran untuk melakukan perdagangan di negara lain secara bebas, dengan kata lain perekonomian di negara-negara kecil dapat dikuasai oleh negara-negara yang lebih besar dan kuat dalam dukungan ekonominya, praktis secara logika yang besar akan menghancurkan yang kecil.

KSU TEKAD Ambon, Salah satu Koperasi yang diusulkan menjadi Koperasi Skala Besar, Koperasi ini mengembangkan usaha Simpan Pinjamnya hingga ke Kabupaten-kabupaten di Provinsi Maluku, dan mulai melakukan ekspansi usaha Travel yang cukup berkembang pesat.
Contoh sederhana dari Globalisasi adalah penggunaan alat Komunikasi seperti Handphone yang sepertinya sekarang bergeser menjadi sebuah kebutuhan utama bagi setiap individu. Masuknya berbagai Handphone dan alat Komunikasi canggih lainnya menjadi sebuah sinyal bagi kita  bahwa Globalisasi sudah mulai menjadi magnet yang bersifat tarik menarik sehingga magnet tersebut akan semakin membesar seiring berjalannya waktu dan menarik magnet-magnet kecil untuk bergabung didalamnya.

Mari kita aplikasikan globalisasi ini terhadap Koperasi, apa yang dapat kita bayangkan jika sebuah perusahaan retail besar masuk kedalam sebuak kota atau kabupaten yang perekonomian masyarakatnya bergantung kepada Waserda-Waserda yang ada di daerah tersebut, dan bayangkan lagi apabila perusahaan modal ventura besar masuk juga kedalam area tersebut. Sudah barang tentu akan memberikan banyak argumen negatif, namun itulah resiko dari Globalisasi, apapun alasannya kita tidak bisa menolak kenyataan ini, namun kita harus terus berupaya bagaimana kita bisa tetap bertahan dan bisa memiliki kekuatan dalam menghadapi ancaman globalisasi ini.

Sebagai sebuah Lembaga Ekonomi yang tahan pada ancaman Krisis dan merupakan sebuah lembaga ekonomi yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan (Silahkan baca pada LINK INI) Koperasi harus mampu melihat pengaruh-pengaruh yang akan timbul kedepan baik itu sisi negatif dan sisi positifnya, sudah selayaknya Koperasi semakin memperkuat kelembagaan maupun usaha nya dengan mencari alternatif-alternatif yang mampu memberikan nilai tambah bagi anggota nya, dengan kata lain setiap Gerakan Kop[erasi mampu mensinergikan semua unsur kekuatan eksternal maupun internal dengan berani maju dalam mengambil berbagai macam terobosan-terobosan baru, sebagai contoh yaitu dengan memberikan pinjaman dengan persyaratan yang mudah dan fleksibel maupun memberikan layanan purna jual pada proses penjualan barang maupun jasa seperti delivery order maupun hadiah-hadiah yang menarik, sehingga mindset dari anggota akan pentingnya dan mudahnya berkoperasi terus bertumbuh seiring berkembangnya zaman. 

Pemerintah dalam hal ini juga tidak menutup mata, bantuan-bantuan sosial maupun proses jaminan dalam memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat semakin dipermudah dengan syarat-syarat yang dapat dilihat DISINI merupakan jalan bagi Koperasi dalam mengembangkan usahanya. Berbagai kebijakan-kebijakan penting pun dilahirkan demi majunya perekonomian Koperasi yang berbasis kerakyatan ini.
Jadi, marilah kita terus berjuang menyelematkan ekonomi bangsa dengan mulai sadar diri dalam berkoperasi.

Komentar

Posting Komentar

Leave Your Messages

Postingan populer dari blog ini

BEASISWA S1 UNTUK ANGGOTA PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI DARI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Anda ingin mengasah ilmu perkoperasian anda semakin lebih tajam ? kini saatnya anda dapat menikmati beasiswa dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang bekerjasama dengan Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) Jatinangor, Bandung Jawa Barat. Tahun ini Kementerian Koperasi dan UKM RI c.q Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia melaksanakan "Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Melalui Beasiswa Jenjang Pendidikan Strata Satu (S-1) Tahun 2015" bagi 100 orang peserta yang berasal dari unsur pengurus, pengawas, pengelola, karyawan, anggota koperasi serta UKM/UKM Potensial. Ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk terus memberdayakan Koperasi dengan langkah strategis dimana Pemerintah ingin mencari koperasi-koperasi berkualitas dan UKM yang potensial agar dapat tercipta sumber daya manusia koperasi yang mampu mengembangkan usaha dan lembaga koperasi yang mereka kelola ke arah yang lebih baik lagi.  Jika anda ber

LOGO BARU KOPERASI INDONESIA

Menyambut "International Year of Cooperatives" Indonesia di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 23-25 Mei 2012", Kementerian Koperasi dan UKM RI meluncurkan logo baru Koperasi Indonesia. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarief Hasan mengatakan : lambang Koperasi Indonesia yang baru itu berbentuk gambar bunga yang memberi kesan perkembangan dan kemajuan koperasi di Indonesia. Gambar bunga itu mengandung makna Koperasi Indonesia selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya, serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi. Lambang Koperasi Indonesia yang baru itu didominasi oleh warna hijau pastel yang berwibawa dan menimbulkan kesan kalem. Bentuknya juga lain sama sekali dari yang sebelumnya yang berbentuk pohon beringin yang dikelilingi kapas dan padi, timbangan, bintang dalam perisai, gerigi roda, dan berwarna merah dan putih. Pada lambang baru, gambar bunga dengan empat kelop

CARA MUDAH MENDAPATKAN BANTUAN SOSIAL UNTUK KOPERASI

Bantuan sosial (BANSOS) bukanlah menjadi sebuah cita-cita dalam mendirikan dan menjalankan usaha Koperasi, namun masih banyak orang ataupun perseorangan yang berusaha mendirikan Koperasi hanya untuk mendapatkan program stimulasi yang diberikan oleh Pemerintah kepada Koperasi berupa bantuan sosial (bansos). Jika dilihat dari motifnya maka sudah dapat dipastikan bahwa Koperasi yang sengaja didirikan hanya untuk mendapatkan bantuan sosial akan berjalan di tempat dan perlahan demi perlahan akan mati seperti tumbuhan yang kekurangan air, lama kelamaan akan layu dan akhirya mati. Jika anda termasuk orang ataupun perseorangan yang memiliki Koperasi seperti ini, saran saya segeralah anda menutup halaman blog ini, berbenah diri, dan segera pula menutup Koperasi yang anda dirikan, karena anda adalah bagian dari orang-orang yang hanya merusak roh dan prinsip-prinsip koperasi. Akan tetapi jika anda adalah seorang pengurus Koperasi yang notabene diangkat sebagai pengurus sesuai dengan tata cara