Langsung ke konten utama

Koperasi Unit Desa mulai garap kedelai

Program pengembangan budi daya kedelai oleh koperasi unit desa akan dimulai tahun ini mencakup empat daerah di Jawa yakni Jabar, DIY, Jateng dan Jatim. Braman Setyo, Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan program itu masih berupa percontohan dan diharapkan sudah bisa menciptakan jejaring usaha di antara sesama koperasi unit desa (KUD).

"Di setiap provinsi akan ditangani oleh lima KUD, masing-masing koperasi mengelola sekitar 10 hektare. Berarti, di setiap provinsi akan dilakukan budi daya kedelai seluas SO ha," ujarnya kemarin.

Dengan demikian total luas areal budi daya melalui program demplot atau percontohan tersebut luasnya 200 ha. Pengelolaan oleh KUD dalam upaya mengoptimalkan peranan gerakan koperasi dalam program ketahanan pangan nasional.

Penetapan koperasi yang akanmengelola lahan budi daya dikoordinasikan dengan dinas terkait setempal yang memahami kredibilitas setiap KUD di wilayahnya. Dinas Kopeasi dan UKM provinsi yang menjadi andalan menentukan KUD pelaksana.

Sarana pemasaran

Asisten Deputi Urusan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kemen-kop Sultan Effendi menambahkan adapun sarana pemasaran produksi kedelai sudah dikoordinasi dengan Induk Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Inkopti).

Biaya operasional untuk tiap hektare kedelai diperkirakan Rp5,5 juta. Namun, margin yang diraih masih lebih besar karena rata-rata produksi mencapai 2 tpn per ha. Dengan harga kedelai saat ini Rp6.000 per kg, nilai jual mencapai Rp 12 iuta per ha.

Dikurangi biaya operasional, dari setiap hektare mampu menghasilkan sekitar Rp6,5 juta. Berarti setiap koperasi mampu meraih omzet Rp60 juta per ha. Dari empat provinsi total omzetnya Rp240 juta," ujar Sultan.

Jika percontohan tersebut ber-hasil secara opumal. area budi daya akan diperluas ke provinsi lain sebab, kebutuhan kedelai nasional masih bergantung pada impor. Dengan alasan itulah Kemenkop berupaya mengoptimalkan budi daya kedelai melalui KUD.

Menurut dia, ada dua sasaran yang dicapai melalui program ini. Pertama untuk mendorong peningkatan produksi kedelai nasional, dan kedua mengaktifkan kembali usaha produktif koperasi unit desa sebagai perpanjangan tangan gerakan masyarakat koperasi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEASISWA S1 UNTUK ANGGOTA PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI DARI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Anda ingin mengasah ilmu perkoperasian anda semakin lebih tajam ? kini saatnya anda dapat menikmati beasiswa dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang bekerjasama dengan Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) Jatinangor, Bandung Jawa Barat. Tahun ini Kementerian Koperasi dan UKM RI c.q Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia melaksanakan "Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Melalui Beasiswa Jenjang Pendidikan Strata Satu (S-1) Tahun 2015" bagi 100 orang peserta yang berasal dari unsur pengurus, pengawas, pengelola, karyawan, anggota koperasi serta UKM/UKM Potensial. Ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk terus memberdayakan Koperasi dengan langkah strategis dimana Pemerintah ingin mencari koperasi-koperasi berkualitas dan UKM yang potensial agar dapat tercipta sumber daya manusia koperasi yang mampu mengembangkan usaha dan lembaga koperasi yang mereka kelola ke arah yang lebih baik lagi.  Jika anda ber

LOGO BARU KOPERASI INDONESIA

Menyambut "International Year of Cooperatives" Indonesia di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 23-25 Mei 2012", Kementerian Koperasi dan UKM RI meluncurkan logo baru Koperasi Indonesia. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarief Hasan mengatakan : lambang Koperasi Indonesia yang baru itu berbentuk gambar bunga yang memberi kesan perkembangan dan kemajuan koperasi di Indonesia. Gambar bunga itu mengandung makna Koperasi Indonesia selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya, serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi. Lambang Koperasi Indonesia yang baru itu didominasi oleh warna hijau pastel yang berwibawa dan menimbulkan kesan kalem. Bentuknya juga lain sama sekali dari yang sebelumnya yang berbentuk pohon beringin yang dikelilingi kapas dan padi, timbangan, bintang dalam perisai, gerigi roda, dan berwarna merah dan putih. Pada lambang baru, gambar bunga dengan empat kelop

CARA MUDAH MENDAPATKAN BANTUAN SOSIAL UNTUK KOPERASI

Bantuan sosial (BANSOS) bukanlah menjadi sebuah cita-cita dalam mendirikan dan menjalankan usaha Koperasi, namun masih banyak orang ataupun perseorangan yang berusaha mendirikan Koperasi hanya untuk mendapatkan program stimulasi yang diberikan oleh Pemerintah kepada Koperasi berupa bantuan sosial (bansos). Jika dilihat dari motifnya maka sudah dapat dipastikan bahwa Koperasi yang sengaja didirikan hanya untuk mendapatkan bantuan sosial akan berjalan di tempat dan perlahan demi perlahan akan mati seperti tumbuhan yang kekurangan air, lama kelamaan akan layu dan akhirya mati. Jika anda termasuk orang ataupun perseorangan yang memiliki Koperasi seperti ini, saran saya segeralah anda menutup halaman blog ini, berbenah diri, dan segera pula menutup Koperasi yang anda dirikan, karena anda adalah bagian dari orang-orang yang hanya merusak roh dan prinsip-prinsip koperasi. Akan tetapi jika anda adalah seorang pengurus Koperasi yang notabene diangkat sebagai pengurus sesuai dengan tata cara